Jumat, 02 September 2011

hormon kortisol

Guys, what will u do if u getting mad to somebody?

Saya? Kalau saya benar-benar kesal dan marah kepada seseorang, ada beberapa hal yang akan saya lakukan bergantung kondisinya. Bisa saja saya langsung ngedamprat orang tersebut di tempat, atau bisa juga saya hanya diam menganggap bahwa dia tidak pernah ada sekalipun dia ada di hadapan saya, atau yang lebih parah lagi saya akan mengambil makanan dan makan sambil berurai air mata. Itu beberapa hal yang biasa saya lakukan ketika merasa kesal pada seseorang. Seperti saat ini, saya sedang amat sangat kesal pada seseorang yang tidak bisa disebutkan pelakunya atau pun penyebabnya, yang jelas dia membuat saya mengambil banyak makanan kemudian saya berurai air mata (lebay.com, hehe), artinya dia sudah membuat saya berada dalam kondisi amat sangat kesal.. dan semakin membuat saya ingin makan orang ketika bertubi-tubi dikecewakan. Rasanya seperti dada ini penuh sesak dan tidak bisa bernafas, air mata pun tidak melegakan perasaan, hanya terfikir rasanya ingin menghilang dari dunia dan berhijrah ke dunia lain yang jauuuh lebih baik..

Makan yang banyak juga biasanya banyak dilakukan oleh beberapa perempuan lain ketika dia berada dalam kondisi stres. Mengapa demikian? Mengapa orang yang stres cenderung makan banyak? Bahkan lebih parah lagi makanan yang dikonsumsi adalah makanan yang cenderung berkalori tinggi, seperti es krim, cokelat, de es be.

Taukah Anda bahwa ketika kita dalam kondisi stres, tubuh akan mengeluarkan satu jenis hormon yang bernama KORTISOL. Kortisol adalah salah satu jenis hormon steroid dari golongan glukokortikoid yang umumnya diproduksi oleh sel di dalam zona fasikulata pada kelenjar adrenal. Pengeluaran hormon ini merupakan upaya homeostasis tubuh untuk menghadapi kondisi stres, dan peredaman jumlah kortisol dalam tubuh salah satunya dapat dilakukan dengan asupan makanan yang berkalori tinggi. Itulah mengapa ketika kita stres, kita akan merasa lebih baik untuk mengkonsumsi makanan yang berkalori tinggi dalam jumlah banyak. Maka dari itu tidak heran, kalau ada yang mengatakan bahwa pengeluaran kortisol akan berbanding lurus dengan pertambahan berat badan.

Sebenarnya ada berbagai upaya penurunan jumlah kortisol dalam tubuh selain dengan makan yang banyak, salah satunya adalah dengan mendengarkan musik. Mendengarkan musik akan memberikan bantuan dalam menenangkan gelombang otak, sehingga otak dapat mengontrol pengeluaran hormon ini. Upaya lain yang dapat dilakukan dalah dengan tidur yang cukup. Pernah mendengar salah satu hadits yang isinya kurang lebih mengatakan bahwa ketika kita marah dalam kondisi berdiri maka duduklah, kalau masih belum reda maka berbaringlah, tapi kalau masih belum reda juga maka berwudhulah. Hadits itu tidak serta merta diriwayatkan tanpa makna ilmiah, ternyata dengan tidur kita dapat menurunkan jumlah kortisol hingga 50%, karena dalam kondisi ini aktivitas organ-organ tubuh akan berada dalam kondisi yang rileks sempurna. Begitupun dengan mendekatkan diri kepada Tuhan, upaya ini akan mendorong kita dalam keadaan yang menenangkan sehingga kadar kortisol dapat menurun. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah minum teh dan makan permen, polifenol yang ada dalam teh selain berfungsi sebagai antioksidan, juga dapat menurunkan kadar hormon kortisol.

Hm..kenapa si dari tadi saya heboh menyajikan berbagai upaya yang dapat menurunkan kortisol? Memangnya kenapa kalau kortisol dalam tubuh ada dalam jumlah banyak? Guys, ternyata hormon ini berkaitan pula dalam fungsi metabolisme dan berbagai sistem tubuh seperti sistem kardiovaskular,sistem saraf pusat, sistem renal dan sistem fetus. Ada sistem kardiovaskular dan sistem renal kelebihan kortisol akan berujung pada meningkatnya tekanan darah menjadi tinggi, sedangkan pada sistem fetus kortisol dalam jumlah yang cukup akan membantu pematangan berbagai sistem saraf dan organ sehingga bayi yang prematur pun dapat diberikan terapi hormon glukokortkoid untuk mematangkan organ. Akan tetapi ketika kortisol berada dalam jumlah yang berlebih, yang ditransferkan ibu melalui plasenta, akan membuat bayi memiliki imunitas yang rendah, mudah depresi, dan akan memiliki riwayat penyakit yang sama dengan ibu.

Kortisol juga bertanggung jawab terhadap peningkatan kadar glukosa darah, hal ini berkaitan dengan penggolongan kortisol sebagai hormon glukokortikoid. Fungsi utama hormon kortisol adalah adalah meningkatkan kadar gula darah dengan mengorbankan jaringan otot. Hal ini akan menyebabkan timbulnya resistensi insulin dan akan meningkatkan proporsi lemak dan menurunkan jaringan otot dalam tubuh.

Jadi, kalau diperhatikan, untuk menghindari berbagai penyakit, kunci utamanya adalah menghindari stres. Namun, bagaimana caranya? Menurutku, untuk menjauhkan diri dari stres adalah dengan menerima apa pun yang terjadi dalam hidup kita dengan lapang dada, tidak mencampuri urusan orang lain, puas pada diri sendiri, atau kata yang lebih sederhananya adalah bersyukur dan legowo, tapi setiap orang akan memiliki upaya kreatif berbeda untuk menghindari stres ^_^.

1 komentar: