Waaah..setelah sekian lama
membabibu nyampah di blog, rasanya tergerak sekali hati ini untuk menyajikan
sesuatu yang bermanfaat untuk orang banyak (terutama untuk anak gizi siiiy
^_^). Meskipun isinya bakal saklek ngopas
dari buku, tapi saya akan mencantumkan siapa pengarangnya. Kenapa saya tertarik
untuk menyajikan ini? Karena selama kuliah, saya hampir tidak pernah membaca
buku ini, padahal buku ini kelihatannya bagus. Judul bukunya adalah Terapi Diet
dan Nutrisi ditulis oleh Mary Courtney Moore, dan ini edisi ke dua, dicetak
tahun 1997 (mungkin edisi terbarunya sudah ada juga kali yaa..). Penerjemahnya
adalah dr. Liniyanti D. Oswari, Penerbitnya adalah Hipokrates, Jakarta.
Hohoho..kenapa saya menyajikan keterangan buku ini begitu lengkap? Takut ada
yang mau ngutip, kan biar ada dapusnya.
Topik yang akan saya bahas
pertama di sini adalah mengenai kekurangan gizi, terutama kekurangan kalori dan
protein. Malnutrisi berhubungan dengan gangguan gizi, yang dapat diakibatkan
oleh pemasukan makanan yang tidak adekuat (cukup). Gangguan pencernaan atau
absorpsi, atau kelebihan makan. Kekurangan dan kelebihan gizi merupakan
tipe-tipe dari malnutrisi. Jadi yang disebut malnutrisi bisa dibilang yang
terlalu kurus atau terlalu gemuk.
Kekurangan Kalori Protein (KKP)
merupakan salah satu dari kekurangan yang disebabkan oleh masukan makanan,
pencernaan, atau absorbsi protein atau kalori yang tidak adekuat. Ada dua jenis
KKP, yaitu kwashiorkor dan marasmus. Terkadang kita sulit membedakan mana yang
disebut kwashiorkor dan mana yang disebut marasmus. Jangankan orang awam,
mahasiswa gizi juga kalo Cuma tau teori mah susah banget ingetnya..hehe.
So, saya menyajikan perbedaan
marasmus dan kwashiorkor melalui tabel berikut:
Sifat-sifat yang membedakan
|
Marasmus
|
Kwashiorkor
|
Faktor penyebab utama
|
Penurunan kalori (terutama)
|
Penurunan protein dan stres
(misalnya luka, pembedahan dan infeksi)
|
Lama perkembangan
|
Beberapa bulan sampai beberapa
tahun
|
Beberapa minggu
|
Tanda fisik yang ditemukan
Gambaran umum
|
Kurus/kurang makan
|
Biasa/cukup makan
|
Penurunan berat badan*
|
Ada
|
Tidak ada atau sedikit sekali
(dapat tertutup oleh edema)
|
Edema
|
Tidak ada
|
Ada
|
Rambut
|
Normal
|
Mudah dicabut, hilangnya pigmen
rambut (rambut jagung)
|
Albumin serum, transferin, atau
pre albumin
|
Normal
|
Menurun
|
Mortalitas
|
Rendah (kecuali jika disebabkan
oleh penyakit yang mendasari)
|
Tinggi (daya penyembuhan luka
rendah, immunokompeten, tinggi infeksi)
|
*penurunan yang luar biasa dapat didefinisikan
sebagai penurunan yang lebih dari 2% berat badan dalam 1 minggu, lebih dari 5%
dalam 1 bulan, lebih dari 7.5% dalam 3 bulan, dan lebih dari 10% dalam 6 bulan.
Nah, setelah memperhatikan tabel
di atas, saya harap kita tidak bingung lagi dengan perbedaan antara penyakit
marasmus dan kwashiorkor. ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar